Kamis, 08 Oktober 2015

Sistem Adiwiyata di SMA Negeri 1 Rangkasbitung



Untuk menjadi sekolah adiwiyata tidaklah mudah, melainkan perlu kerjasama diantara semua warga sekolah. Bukan petugas kebersihan yang bekerja ekstra, melainkan bagaimana pihak sekolah mengarahkan murid-muridnya agar dengan senang hati menjaga lingkungan.
SMA Negeri 1 Rangkasbitung membentuk suatu pola atau sistem agar sekolah adiwiyata dapat terwujud. Yakni setiap kelas memiliki jadwal piket dan wilayah piket masing-masing. Piket disini tak hanya sekedar membersihkan kelas dan koridor
Piket disini terdiri dari penilaian kelas, pengontrolan pemakaian listrik, lomba graffiti, pemisahan empat jenis sampah (sampah basah, sampah kering, sampah makanan, dan sampah jual), penjualan sampah jual (botol plastik), menyiram tanaman, membersihkan halaman, dan penerapan prinsip 3R.
Seperti yang telah dijelaskan diatas prinsip 3R (reduce, reuse, dan recycle) berarti mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang. Kelas IPA ditugaskan untuk mengolah sampah organik (daun-daunan) menjadi kompos. Sementara itu, kelas IPS membuat beraneka kerajinan dari sampah plastik yang terlebih dahulu dipilah-pilah dan dibersihkan. Dengan bimbingan dari guru yang bersangkutan, pelaksaanaannya berjalan tertib sehingga dapat menghasilkan kerajinan yang dapat dipamerkan. Kerajinan yang telah selesai diapresiasi dengan cara meletakannya di suatu lemari kaca di koridor lantai bawah agar dapat dilihat semua orang.

stylistRKS

About stylistRKS

Subscribe to this Blog via Email :